Taggal: 29 Oktober 2016 – 07 Januari 2017
Jam: 9.00 – 17.00
Tempat: Titian Art Space
Jl. Bisma No: 88 Ubud

WILLEM Kerseboom datang ke Bali enam tahun lalu. Semula ia sama sekali tak berminat tinggal di pulau yang dijuluki sebagai “tak ada bandingannya” ini. Namun pikirannya berubah saat ia lebih lama tinggal di sini. Ia menjadi tergoda oleh keunikan sosio-budaya masyarakat dan alamnya. Baginya, Bali sungguh-sungguh adalah sebuah dunia multidimensi yang menggairahkan. “Saya sepenuhnya mengerti apa yang diapresiasi pelukis Bonnet, Hofker dan Spies tentang Bali. Hanya di sinilah pengaruh-pengaruh ini mampu diserap, “kata Kerseboom.

Pesona lansekap Bali adalah ispirasi bagi kebanyakan pelukis asing yang pernah datang ke Bali. Tak terkecuali bagi Willem Kerseboom. Bagi seniman asal Belanda ini, inspirasi lansekap Bali selalu menawarkan godaan baginya untuk melukis. “Inspirasi yang ditawarkan lansekap Bali adalah unik dan berkualitas,” komentarnya tentang lansekap Bali. ia kemudian mengerti mengapa begitu banyak pelukis asing yang datang ke Bali dan menjelajahi seluruh Bali, terutama seniman asal Belanda seperti Bonnet, Hofker dan Arie Smit.

Kini datang kembali satu seniman asal Belanda yang menambah deretan seniman Belanda yang pernah tinggal di Bali, yakni Willem Kerseboom. Melalui pameran tunggalnya di Titian Art Space, ia menawarkan ekspresi artistiknya dalam menangkap inspirasi lansekap Bali yang penuh daya gugah itu. Penghayatannya tentang Bali yang cukup lama adalah bukti betapa Willem Kerseboom begitu serius bergulat dengan lansekap Bali. Pameran tunggalnya dengan tajuk “Bali Lanscapes – Willem Kerseboom” ini akan berlangsung dari 29 Oktober s/d 7 Januari 2017 di Titian Art Space, Jl. Bisma 88, Ubud, Gianyar, Bali.