I Wayan Jana
Pameran Patung Tunggal

Dengan hormat anda diundang ke pameran

Pembukaan
Sabtu, 11 Mei 2019
9:00 – 17:00

Karya-karya saya ini konsepnya sederhana yaitu “Pertemuan”. Dari pandangan saya semua yang ada di Bumi ini berawal dari suatu pertemuan. Kita ada berkat adanya pertemuan antara ayah dan ibu, begitu juga orang tua kakek dan nenek kita, itu terus berlanjut dari dulu hingga kini bahkan sampai pada kehidupan nanti. Pertemuan bukan saja dialami oleh manusia tapi juga dialamai oleh binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Dalam karya saya ini ada tiga simbol didalamnya, simbol dua bulatan menyatu sebagai lambang laki-laki dan perempuan (purusa-predana), simbol jantung/hati melambangkan sifat kasih sayang dan cinta kasih serta simbol gigi/taring yang melambangkan sifat kebaikan dan keburukan (Rwa Bhineda). Gigi/taring ini, bila digunakan untuk kebaikan ia dapat mengunyah makanan yang berguna untuk tubuh dan pertumbuhan. Dan bila digunakan untuk keburukan seperti menggigit, ia dapat melukai seseorang.

Ketiga simbol ini selalu ada dalam karya saya. Saya bentuk dan olah sedemikian rupa sesuai dengan perasaan saya. Terkadang karya saya terlihat seperti dua manusia, hewan dan juga tumbuh-tumbuhan. Namun yang utama dalam karya saya, lebih menekankan pada “Hubungan”, di Bali lebih terkenal dengan sebutan Tri Hita Karana yaitu hubungan terhadap Tuhan, menjaga hubungan baik sesama manusia dan hubungan kita dengan lingkungan. Itulah semua menurut pandangan saya, yang terdapat dalam karya-karya saya.

I Wayan Jana