Deskripsi
Lukisan ini merupakan lanjutan dari karya sebelumnya yang berjudul “Rakyat ku adalah permainan ku” menceritakan tentang derita rakyat yang di permainkan pemimpin. Akan tetapi dalam adegan ini keadaan berbalik sepenuhnya karena sang pemimpin telah menemukan akhir dari permainannya. Dia pun mendapatkan hukuman yang setimpal berupa pengasingan di pulau mati dengan dijerat pada pohon tua yang tak bertuah. Memberikan hukuman yang tepat pada para penjahat negara secara tidak langsung mewakili perasaan dari rakyat yang haus akan keadilan. Runcing kebawah dan tumpul keatas itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan kondisi penegakkan hukum di Indonesia sekarang.